Bagaimana bisa aku masuk kedalam hati yang nyatanya sudah berpenghuni ? meski penghuni itu hanyalah ilusi yang masih saja dibawa dari masa-masa yang sudah terlewati. Bagaimana bisa aku bersikeras untuk masuk sedangkan pemilik kediaman tidak mempersilahkan aku duduk. Pada akhirnya nanti aku akan sampai pada titik dimana aku harus bangun dari segala mimpi. Pada akhirnya nanti aku harus menyadari bahwa ada hal-hal yang telah disediakan namun bukan untuk aku miliki. Pada akhirnya nanti aku yang harus memilih untuk memperjuangkanmu hingga letih atau mempersiapkan diri untuk kemudian pergi. Pada akhirnya nanti aku akan menemui saat-saat dimana sudah tidak memungkinkan lagi untuk memperjuangkan. bukannya tak ada artinya menunggu padahal kamu bukanlah untuk di tunggu ? bukankah tidak mungkin aku memiliki sesuatu yang tidak diperuntukan untukku ?. ketika aku memutuskan untuk angkat kaki, itu artinya aku tidak ingin mempertahankan kamu lagi. Ketika aku menganggap semuanya telah usai, itu artinya kamu bukan lagi sesuatu yang ingin aku gapai. Mungkin kita bukanlah untuk saling mmencari dan melengkapi. Siapa tau kebahagiaanmu sudah Tuhan rancang ditangan orang lain. Kebahagiaanku juga pasti sudah disediakan sebaik mungkin. Aku melepaskan kamu sebagai hati yang ingin aku pilih, dan kuharap bisa membuatnya pulih. Karena dititik ini, aku sudah dengan pasti mampu melepaskan dan merelakan. Pergilah dari titik ini dan cari bahagia kita sendiri. Aku melepaskan supaya dia yang sedang datang menujuku dapat menemukan jalannya yang sudah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar